Pages

Friday, May 27, 2011

Kumpulan Cerpen: 24, Senarai Kisah Dari Kampung Fiksi


TELAH TERBIT!!!
Harga: Rp. 45.000+Ongkos Kirim

Pemesanan dapat dilakukan dengan mengirimkan email ke kampungfiksi24@gmail.com, pada bagian subyek email cantumkan: Pemesanan Buku 24; sertakan nama lengkap, alamat lengkap serta no. telp yang dapat dihubungi. Kami akan memberikan perhitungan biaya (harga+ongkos kirim yg tergantung pada lokasi pemesan) dan no. rekening (Mandiri dan BCA) untuk transfer biayanya. Setelah konfirmasi transfer biaya, buku akan segera dikirimkan ke alamat Anda.

***

Sinopsis:

24 Kisah dari Kampung Fiksi terSenarai di Buku ini. Ke-24 kisah ini kami kelompokan dalam beberapa kelompok waktu: Pagi, Siang, Senja, Malam dan Tengah Malam.

Pada kelompok waktu Pagi, Pembaca diajak untuk menikmati "Cupcake Cinta" racikan manis Winda Krisnadefa ttg cupcake pengubah kehidupan siapa saja yang menyantap penganan lezat ini. Lalu kita diajak berlari-lari bersama "Aku dan Bayu" dalam petualangan ceria Deasy Maria. Jangan lupa untuk mengenakan "Sepasang Sepatu" yang telah disediakan oleh Endah Raharjo. Lalu, mari merenungkan apa arti bayi bagi seorang perempuan pada "Bayi dalam Diksi" milik G.

Putaran jam terus bergerak, tiba pada kelompok waktu Siang. Dibuka dengan "Bagai Shabu-Shabu", racikan menawan milik Endah Raharjo ini pastinya membuat ketagihan, sebelum Pembaca dibawa bertualang bersama "Sri dan Merapi" oleh Sari Novita, dilanjutkan dengan "Bertualang dalam Lamunan"-nya Indah Widianto yang tak kalah menakjubkan. Lalu berhenti di sebuah kompleks perumahan, dan melalui jalan setapaknya, menemukan sebuah ayunan tempat sepasang anak manusia, konon, mengikat janji untuk menjadi "Friends Forever", demikian kabar yang diceritakan oleh Ria Tumimomor. "Tujuh Korban Rambutku", milik Winda Krisnadefa, menutup siang hari yang menggairahkan.

Senja, adalah waktu antara, dari Sore menuju Malam, saat-saat indah bagi seorang Lelaki sebab ia adalah "Lelaki yang Melukis Negeri di Seberang Lautan", demikian dengan fasih Meliana Indie melukis narasinya. Ah, "Bibir", selalu menawan untuk bicara maupun dibicarakan, setidaknya bagi G demikianlah adanya. Psst, ada seorang Wanita, bisik Indah Widianto dengan penuh rahasia, "Wanita di Balik Jendela", siapakah dia? Mungkinkah dia Perempuan itu, sahut Sari Novita, "Perempuan di Perbatasan", yang pada "Akhir Sebuah Perjalanan" menemukan siapa dirinya sesungguhnya, seperti dikisahkan oleh Deasy Maria?

Setelah Senja yang menyisakan pertanyaan, kelompok waktu Malam dimulai bersama "13 Perempuan" milik Endah Raharjo. Apakah ke-13 perempuan itu setia, seperti perempuan "Setia" dalam kisah yang dituturkan Ria Tumimomor? Sari Novita mengangkat bahu sambil berkata, entahlah, "Gara-Gara Main Hati"! Sementara Indah Widianto tersenyum memandang bulan purnama sambil memikirkan "Luna", sebuah teriakan memecah hening malam, "Aku Akan Mati di Laut"! Jerit Meliana Indie sekaligus menutup kisah-kisah Malam.

Mari kita buka kelompok waktu Tengah Malam. Dimulai dengan "Tetanggaku Mantanku", milik Deasy Maria yang penuh kejutan. Winda Krisndefa pun tak mau kalah menceritakan "Poverty Is Commodity". Sementara G sibuk memperhatikan "Perempuan Itu, Laki-laki Itu dan Bintang", ada cerita apa di sana? "Takut", ah.. gumam Ria Tumimomor, sambil cepat-cepat menarik selimut menutupi kepalanya. Aku tidak takut, kata Meliana Indie, ia tetap asyik memandang bintang-bintang di langit malam sambil menikmati "Pelajaran Bintang" sebelum menutup hari.

Demikianlah 24, Senarai Kisah dari Kampung Fiksi disusun sedemikian rupa, agar sungguh-sungguh nikmat untuk disantap, walaupun santapan itu sederhana saja, tetapi diracik dengan sepenuh hati. Semoga Anda pun menikmatinya.

***
Apa kata mereka tentang 24?

Cerita lahir dan tumbuh di mana saja. Kali ini di kepala 8 perempuan. Dan setidaknya 24 cerita yang mampu tertampung dalam buku ini telah membuktikannya. Saya percaya sebuah cerita, langsung tak langsung, akan menggerakkan kita untuk melacak lebih jauh apa yang sebenarnya berada di sebaliknya. Cerita hanya cara kita untuk belajar lebih jauh lagi tentang dunia. Dan dalam buku ini ada 24 dunia yang siap Anda masuki. (Gunawan Maryanto, Penulis dan Sutradara Teater)

"Penulis perempuan selalu punya gaya. Kedelapan perempuan ini mengedepankan konflik batin (sisi psikologi) dari tiap ceritanya. Beberapa cerita seperti cermin, beberapa lainnya membuat kita harus bersiap-siap dengan sekotak tissue untuk mengantisipasi air mata atau mata yang berkaca-kaca, kegundahan, serta kegelisahan yang tak berkesudahan.... (Pringadi Abdi Surya, Penulis “Dongeng Afrizal”)

Kumpulan Cerpen Kampung Fiksi umumnya menyajikan cerpen-cerpen yang lain daripada cerpen-cerpen yang biasanya dipublikasikan dan sering kita baca. Tema-tema cerita yang menarik dan lain daripada yang lain membuat Anda tak akan merasa bosan. Anda akan diajak berpikir, menerka, berimajinasi, mengerutkan kening, menjelajah alam imajinasi, dan bahkan akan mengundang bulu kuduk berdiri. Walau begitu, kumpulan cerpen ini dapat menyertai di saat-saat istirahat Anda, entah saat berakhir pekan, minum teh di sore hari, mengisi waktu luang, bahkan menjelang tidur malam Anda dan rasakan gejolak rasa yang dapat menghibur diri dan pikiran Anda. (Fida Abbott, Redaktur Pelaksana Harian Online KabarIndonesia (HOKI), Direktur Pelatihan Menulis Online HOKI (PMOH), dan penerima Pinnacle Book Achievement Award untuk novel terbarunya berjudul "Enthusiasm" dari North American Bookdealer Exchange)

Membaca Kumcer ini bagai menyantap semangkok bakso dengan rasa yang pas di lidah. Saya tak bisa berhenti ‘melahap’ nya sejak halaman pertama hingga akhir, setiap cerita selalu mengundang ‘roh’ penasaran dalam diri saya : Endingnya seperti apa nih? Gosh! I really enjoy reading it (Fanny Fredlina)

Sebuah mozaik keping-keping kehidupan manusia yang membuat kita terpana, tercenung, untuk kemudian merefleksi ke dalam diri sendiri, di manakah posisi kita dalam kepingan mozaik tersebut? Sungguh tulisan khas para perempuan: terjalin rapi, indah, sekaligus menggores jauh ke dalam lubuk hati ... (Tuti Nonka)

Sunday, March 13, 2011

Dear Diary by G|g | Di Sini Sesuatu Bermula

Selamat siang yang sudah begitu matang hingga ia bergerak menuju sore.

Hari ini saya memutuskan untuk tidak menghapus blog ini. Kenapa? Tidak untuk kenapa-kenapa. Sekedar sebuah pengingat. Sebuah kenang-kenangan. Banyak yang bisa diingat dari blog ini.

Hidup berjalan terus. Kenang-kenangan akan menjadi sekedar kenang-kenangan. Ia bahkan bisa dengan mudah hilang dari ingatan karena tergerus waktu. Dengan adanya blog, dan selama blogspot masih tetap ada, maka kenang-kenangan yang satu ini di tempat ini, tidak akan dengan mudah dihilangkan oleh waktu.

Jadi? Di sini sesuatu bermula. Dan akan dibiarkan ada di sini. Titik.

Sunday, December 12, 2010

Kalian Adalah Inspirasi!

Haloooo, perempuan-perempuan cantik penghuni blog ini!
Aku dataaang! Hahahahaa...
I miss you girls sooo much! Huaaaa....
Apa kabar kalian semua? Duh, lama sekali nggak jenguk blog yang cantik ini. Hiks...
Masih ingat setahun yang lalu, kita bikin pakta kelingking. Masih pada inget gak? Aku inget terus lhooo...Sampai sekarang aku masih menganggap perjanjian kelingking kita itu berlaku. Dan sekarang aku lagi ngumpulin cerpen-cerpenku selama setahun ini untuk ditotal jumlahnya supaya genap 52 buah sebagai pemenuhan janji satu cerpen dalam seminggu selama setahun yang dulu pernah kita sepakati.
Nggak tahu kenapa, tiap kali mampir di blog ini dan bicara tentang pakta kelingking kita yang lucu itu, emosiku selalu teraduk-aduk gak karuan. Buatku WT ini adalah my first home. Teman-teman di sini adalah teman-teman dan sahabat-sahabat pertama yang aku temui yang memiliki hasrat yang sama denganku, MENULIS.
So many things had happened this year. Banyak banget yang aku pelajari selama setahun ini, dan semuanya berawal dari sini.
Aku cuma mau bilang terima kasih karena sudah bisa jadi bagian dari kalian di sini. Ini benar-benar pengalaman yang tidak terlupakan buat aku. Pasang surut semangat kita di sini adalah sebuah dinamika kehidupan yang bisa aku petik pelajarannya.
Aku paham sekali banyak yang berhenti tengah jalan dalam melaksanakan perjanjian kita. Dan aku mengerti sekali alasan-alasan kita dibalik itu. Kita tidak hanya hidup di dunia selebar 15 inchi dan maya ini saja. Ada kehidupan sebenarnya yang sedang kita jalani di luar sana. Prioritas mengedepankan yang nyata dari yang semu tentu adalah sebuah pilihan yang tepat. Walau bagaimana aku masih bisa merasakan semangat kita di bulan Desember 2009 lalu waktu kita mulai membuat perjanjian kelingking kita itu. Dan itu masih terasa efeknya sampai sekarang paling tidak untuk aku pribadi.
Aku...hiks..maaf rada lebay nih...aku kok nangis ya nulis ini? Kalian semua benar-benar inspirasi buatku. Begitu banyak langkah maju yang aku buat dalam setahun ini dalam kegiatan menulisku. Semangatku makin menyala dari hari ke hari. Beberapa sudah bisa kupetik hasilnya. Aku sudah menyelseaikan empat buah naskah panjang/novel dalam setahun ini dan entah berapa puluh cerpen yang kuposting di mana-mana. Satu naskah novelku nyangkut masuk 20 besar lomba penulisan novel roman di GagasMedia. Aku yakin sekali, kalau aku tidak mengawalinya dari sini, mungkin belum sampai ke sana hari-hari menulisku. Kalian adalah inspirasi!
Walaupun pakta kelingking kita sudah hampir berakhir 31 Desember 2010 nanti, aku hanya berharap persahabatan kita tidak akan pernah berakhir sampai kapan pun.
I love you...*menghapus air mata*