Pages

Sunday, December 27, 2009

seniwati

27 desember 2009
3.15pm
Baru saja aku selesai membaca postingan Eka dengan judul Ketika Objek Menjadi Subjek. Menarik sekali topiknya. Ini adalah komenku dimana aku tidak bisa menahan diri untuk menjadikannya sebuah postingan J J.

Eka, aku dan dirimu kuliah di jurusan yang sama J J Hehehe. Dan jurusan itu aku ambil karena memang aku suka karena disitu tidak hanya menggunakan pikiran untuk hitung2annya, tetapi harus juga menggunakan rasa untuk menampilkan keindahan. Bukan begitu ya Eka J

Perempuan memang makhluk ciptaan Tuhan yang diberikan kelebihan keindahan, kelembutan. Soo menurutku tidak ada yang salah apabila perempuan menjadi objek yang paling digemari oleh para penggiat seni. Yang menjadi menyebalkan apabila perempuan dijadikan objek dengan maksud buruk. Ituuu menyebalkan sekali.

Eka, seorang ibu rumah tangga juga adalah seorang seniwati J. Terbayang kan, bagaimana seorang ibu rumah tangga mengatur waktu antara kepentingan dirinya, anaknya, suaminya, orang tuanya, peliharaannya, belum lagi bersosialisasi, apalagi sekarang ini semakin banyak ibu rumah tangga yang juga memiliki pekerjaan. Rasa2nya itu adalah diriku ya wahaha. Hasil karya ciptaannya adalah keteraturan rumah tangganya, terpenuhinya kebutuhan keluarganya, dan dirinya tetap menjadi wanita yang cantik dan memiliki kepribadian. Harmonisasi itu kan pasti hasil dari rasa seninya yang tinggi sehingga keindahan berkehidupannya tetap terpelihara. Oo iya masih ada tambahan, semua itu dilakukan tanpa bantuan pembantu. Biyuuuh ribet kan hehehe.

Mudah2an bisa diterima, karena diriku adalah ibu rumah tangga, pembenaran kali ya namanya wahaha.

Di bawah ini ada dua lukisan karya mamaku, seorang perempuan yang sama sekali tidak setenar Zaha Hadid, namun untuk diriku beliau adalah seniwati dengan kaliber tiada tandingan, karya2nya amat feminine dan penuh dengan kehalusan rasa dimana menurutku itu adalah kelebihan yang dimiliki oleh kaum kita, kaum perempuan dan beliau ekspresikan di dalam karya2nya. Silahkan menikmati.









Lukisan2 tersebut mohon tidak di copy tanpa seijin pelukisnya, karya2 tersebut sedang dalam proses dipatenkan.

6 comments:

-Indah- said...

Oohh myy.. Amii.. gua suka bangets ama gambar ibuanak-nya ituu.. mantapss!! Posenya and perpaduan warnanya, huaa.. soo natural, kereenn :D

- said...

Mbak Ami... Toss...

Astaga, Mbak Ami! Ibundanya seorang perupa profesional? Sebaiknya yang belum dipatenkan jangan dipublikasikan di Internet, Mbak Ami. Atau diwatermark sebelum diembed. Menurut saya kenapa seniman perempuan itu "tidak tampak", karena kadang hanya mengurusi soal komersial. Hal-hal semacam lisensi, pendataan, dokumentasi dan lain-lain kurang jeli. Ingat Emiria Sunassa, yang karya dan jejaknya menghilang ditelan jaman. Padahal kiprahnya belum lama. Sejaman dengan Oesman Effendi. Dan karyanya bisa dikatakan pelopor lukis modern di Indonesia, serta banyak mengangkat tema perempuan Dayak. Hilang karena Emiria tidak sempat mencatat sejarahnya sendiri... :(
Hal-hal macam itu mau tidak mau harus kita urus sendiri, karena sepertinya sia-sia menunggu perhatian pihak ketiga (bukan pasta gigi lho).

*lukisan itu, hampir saja tergoda mengcopy saking kesimanya*

Si_Isna said...

wuih... lukisannya oke banget...
saya dari kecil pengen banget bisa melukis, atau minimal bisa gambar lah...
tapi gambar saya selalu ga jelas bentuknya... hehee...
bukan tangan pelukis nih...

Miss G said...

Wow! Wow! Takjub saya melihatnya... huhuhu... saya ingin belajar melukis jadinya...

Winda Krisnadefa said...

Oh My God!!!! They are masterpieces!!! Keren bangeeeudddd!!!!!

ami said...

@all, sudah saya sampaikan ke mama komen teman2 semuanya, beliau mengucapkan terima kasih :)